Nyaris semua bioskop di Amerika Serikat sudah menayangkan film dengan format 3D. Film dalam format 2D pun sudah mulai ditinggalkan. Saat teknologi 3D sudah menjadi hal yang normal, bioskop-bioskop di negeri Paman Sam tersebut sudah mulai mengadopsi teknologi baru, yaitu 4D.
Beberapa waktu yang lalu, CJ Group, sebuah perusahaan besar asal Korea Selatan, baru saja menunjukkan teknologi 4D kepada pengusaha bioskop US. Hasil promosi CJ Group pun sudah mulai terlihat. Mereka dikabarkan sudah hampir mencapai kesepakatan dengan jaringan bioskop di US. Dalam lima tahun ke depan, CJ Group akan menghadirkan teknologi 4D di 200 bioskop US. Bioskop 4D pertama akan dibuka tahun ini di Los Angeles, New York, dan beberapa kota besar lainnya.
Bagaimanakah adopsi teknologi 4D itu sebenarnya? Tidak, teknologi ini tidak akan membuat Anda dapat memegang karakter yang ada di film. Namun, teknologi 4D ini akan membuat Anda seperti berada di dalam film. Anda bisa mencium wangi bunga, merasakan percikan air, petir, dan masih banyak lagi. Kursi-kursi penonton pun bisa dibuat bergerak.
Untuk menikmati teknologi 4D ini, para penonton di US diprediksi harus menambah uang tiket masing-masing sebesar USD8.
CJ Group sendiri sebenarnya sudah mengadopsi teknologi 4D ini di beberapa negara Asia, seperti di Korea Selatan dan Thailand. Mexico pun sudah kebagian teknologi tersebut. Menurut CJ Group, para penonton terkagum-kagum dengan teknologi tersebut. Di Indonesia sendiri, sudah ada beberapa tempat yang menghadirkan teknologi ini. Namun, bioskop-bioskop tersebut belum menampilkan film-film komersial. Selain itu, harga yang dibanderol untuk satu tiket juga masih tinggi.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Beri Komentar Pada Postingan Ini